3
Ternyata Ini yang Namanya Kecewa
Posted by amelia yahya
on
9:51 PM
Malam ini terasa sangat panjang.Entah mengapa aku sendiri juga tidak tahu.Pergi untuk mencari ketenangan dan sedikit hiburan.Mencoba sedikit menghilangkan penat yang ada dalam fikiranku.Tapi yang ku temui malah sesuatu yang sedang tidak ingin aku lihat.Melihat seseorang tertawa lepas. Seperti tidak ada beban yang ia pikul. Aku tidak mengerti mengapa sontak aku memalingkan wajahku darinya ketika tatapan kami bertemu.
Aku senang melihatnya senang.Tetapi tidak bisa dipungkiri, rasa kecewa ku lebih besar dari itu.
Ada
suatu hal yang sulit bahkan ku rasa tidak bisa aku deskripsikan. Entah itu apa.
Perasaan yang tiba-tiba datang di saat aku sedang merasa bersalah, di saat aku
ingin memperbaiki semuanya.Dia membalasnya dengan begitu hebatnya.Ingin rasanya
berteriak sekencang-kencangnya.Agar rasa kecewa ini dapat keluar dari dalam
hatiku dan menyatu dengan angin yang berhembus lalu pergi.
Aku
hanya tidak ingin dia pergi.Tetapi dia ingin pergi.Mungkin rasa kecewanya lebih
besar dari ini.Mungkin aku yang salah.Pernah mengacuhkannya.Walau sejujurnya, tak
pernah ada sedikitpun niat untuk mengacuhkannya. Lagi pula, bagaimana aku bisa
mengetahui perasaannya ?jika dia saja tidak pernah mengutarakannya. Semua hanya
candaan, akunya. Jadi, apa salah jika aku menganggapnya benar ? Aku hanya tidak
ingin terjebak pada ketidakpastian. Tapi, sehina itukah
aku ? Sampai dia bersikap seperti ini padaku untuk saat ini ? Tidak layakkah
aku untuk mendapat penjelasan dari sikapnya ini ?
Aku
tidak akan meminta lebih darinya. Perhatiannya yang dulu, atau apapun itu yang
ia pernah lakukan untukku.
Apa
salahnya jika duduk bersama dengan ku, dan jelaskan semuanya. Aku hanya ingin
tahu sesuatu yang aku tidak tahu darinya tetapi ku rasa perlu untuk
mengetahuinya.Aku hanya ingin tau satu jawaban, sebelum dia pergi.Sesudah itu,
terserah dia mau bagaimana.
“Semakin
aku menghindar, seakan Tuhan semakin ingin aku untuk tetap tinggal dengan
berbagai macam cara-Nya” –Amelia Yahya–