0
Love ? No, thanks
Posted by amelia yahya
on
12:25 AM
Love
? No, thanks J
“Kamu bilang
kamu suka hujan, tapi kamu gunakan payung untuk berjalan dibawahnya. Kamu
bilang kamu suka matahari, tapi kamu menghindar ketika sinarnya sangat terik.
Kamu bilang kamu suka angin, tapi ketika dia datang, kamu tutup jendela rumah
kamu. Jadi, itulah alasan kenapa aku ragu ketika kamu bilang kamu suka aku.”
Kata-kata yang sangat tepat untuk aku jadikan alasan mengapa sampai saat ini
aku sangat sulit untuk mencintai seseorang dan mempercayainya. Bukannya semua
cowok itu SAMA AJA ? dan bukannya ujung-ujungnya PUTUS PUTUS juga kan ?
Matahari cukup
terik untuk dijadikan lampu tidurku di minggu pagi yang cerah ini. Aku segera
menyambar handuk yang aku gantung di belakang pintu kamarku dan segera pergi
menuju kamar mandi. Minggu ? Aku sangat menyukai hari ini. Tentunya aku tidak
menghindarinya dengan bermalas-malasan diatas kasur dengan laptop dan beberapa
makanan ringan milikku.
Cuaca hari ini
cukup terik untuk bersepeda ditaman komplek rumahku. Akhirnya aku memutuskan
untuk pergi ke belakang rumahku dengan membawa satu buah binder berwarna pink
dan beberapa krayon yang aku tata rapih diatas meja belajar di dalam kamarku.
Sepertinya suasana di belakang rumahku sangat tepat untuk duduk santai dibawah
pohon rindang dekat kolam ikan yang dirawat baik oleh ayah. Aku menggoreskan
beberapa warna diatas satu helai kertas yang telah aku ambil dari binder
milikku. Entah apa yang ingin aku tulis atau bahakan aku gambarkan diatas
kertas ini. Aku kembali menggoreskan beberapa garis dengan berbagai macam warna
menghiasinya. “Hahaha” Akhirnya tawaku
berhasil menghambur setelah beberapa menit aku berusaha
menahannya. Apa yang aku kerjakan ? Ada apa denganku ? Aku seperti anak TK yang
baru bisa menggambar. Oh tidak, bahkan mungkin lebih bagus hasil karya
anak-anak TK itu daripada beberapa gambar yang aku goreskan diatas kertas ini.
Ada apa denganku ? Aku melihat selintas nama diantara coretan warna-warni itu.
Nama seorang anak laki-laki seumuran denganku. Dan sepertinya aku mengenalinya.
Jika diperhatikan lebih jelas lagi, “Waaaaaaa” teriakku setelah aku menyadari
bahwa itu adalah salah satu nama teman sekelasku. Mengapa aku menulis namanya
diatas kertas ini ? Sepertinya dia adalah alasan mengapa aku seperti ini.
Alasan mengapa aku merasa aneh pada diriku sendiri. Alasan mengapa aku
melakukan semua hal aneh dan cukup menjijikan seperti ini. Aku jatuh cinta ?
Tidaak. Mana mungkin perasaan itu bisa tumbuh ? Sedangkan aku rasa prinsipku
tentang cinta telah aku bangun kokoh. Aku tidak percaya lagi dengan cinta,
apalagi dengan laki-laki. Seperti kata-kata pembuka cerita ini, ya itulah
alasan yang tepat mengapa aku menolak keras pernyataan kalian bahwa aku sedang
jatuh cinta. “Enggak. Aku ngga mungkin jatuh cinta. Aku belum siap buat sakit
hati lagi. Ini cuma perasaan aneh yang cuma numpang lewat dihati aku aja kok.
Dan aku yakin, besok perasaan aneh ini ngga bakal ada lagi.” Ucapku tegas
sambil tersenyum dan menutup binder berwarna pink milikku. Tak lupa aku
memasukkan krayon warna-warni kedalam tempat pensilku. Aku berdiri dan masuk
kedalam rumah sambil menyanyikan bait-bait puisi yang pernah aku buat. Cinta ?
Tidak, terimakasih J
Post a Comment